MENANAM DAN MERAWAT TANAMAN BLEWAH
![]() |
MENANAM DAN MERAWAT TANAMAN BLEWAH |
Blewah adalah buah yang banyak digunakan sebagai campuran minuman yang
memberikan kesegaran. Dikarenakan kesegarannya, blewah sering sekali
muncul pada momen bulan Ramadhan di mana buah tersebut digunakan sebagai
campuran minuman berbuka puasa. Pada umumnya, blewah berbentuk bulat
besar, namun ada juga yang berbentuk lonjong memanjang dengan warna
jingga dan bercak kehijauan. Di dalamnya, buah blewah memiliki biji
dengan daging buah berwarna jingga. Blewah banyak ditemukan di pasar
tradisional. Tak jarang pula petani yang membudidayakan tanaman blewah.
Blewah baik untuk dikonsumsi dikarenakan serat makanan, provitamin A,
dan mineral kalium yang terkandung di dalamnya.
Cara budidaya blewah tidaklah susah, namun sangatlah mudah, efisien, dan
tidak memerlukan biaya banyak. Cara menanam blewah kurang lebih sama
dengan penanaman semangka. Teknik budidaya dimulai dengan penyiapan
lahan tanah yang telah dilubangi. Akan lebih baik jika tanah tersebut
juga dibajak. Kemudian, tanah tersebut diberi pupuk kandang. Untuk
menjaga kadar kelembaban tanah, dolomit bisa digunakan setelah penaburan
pupuk kandang. Kadar kelembaban tanah sebaiknya dijaga untuk
mendapatkan kualitas tumbuhan yang baik. Selanjutnya, tanah diberi pupuk
kimia dengan dosis 200 kg per hektar. Sebaiknya hal ini juga
diperhatikan karena penggunaan dosis berlebih juga tidak baik untuk
tanaman tersebut.

Sementara itu, di tempat lain, benih blewah yang akan ditanam sebaiknya
disiapkan terlebih dahulu. Benih blewah direndam dengan air selama
kurang lebih 24 jam. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga benih agar tidak
mengalami kekeringan. Jika benih blewah tidak direndam, maka biji
tersebut bisa menjadi kering dan tidak akan bisa tumbuh menjadi buah
setelah ditanam. Setelah direndam selama satu hari, benih segera dibawa
ke lahanpenanaman. Cara tanam blewah adalah dengan menaburkan dua atau
tiga benih blewah ke dalam lubang tanah. Kemudian, lubang tanah yang
telah dimasuki benih blewah tersebut ditimbun kembali dengan tanah.
Jarak tanam adalah 70 cm untuk memberi celah ketika buah blewah telah
tumbuh.

Agar mendapatkan hasil tanaman blewah yang berkualitas, perawatan blewah
harus dilakukan dengan baik. Pemupukan dilakukan pada saat tanaman
berumur 7 hari, 20 hari, dan 35 hari. Pupuk yang digunakan harus
dicampur dengan air. Setelah itu, pupuk yang telah bercampur dengan air
itu bisa disiramkan ke seluruh tanaman blewah secara merata. Baik pupuk
kandang seperti kotoran ayam dan sisa dedaunan maupun pupuk kimia
seperti urea bisa digunakan untuk pemupukan blewah. Jika perawatan tidak
dilakukan dengan maksimal, tidak menutup kemungkinan tanaman akan
terserang penyakit yang nantinya akan membuat kualitas buah yang
dihasilkan menjadi buruk. Petani blewah kemungkinan juga akan mengalami
kerugian.
Panen

Buah blewah mulai bisa dipanen ketika telah berumur 50 hari. Dua kali
panen bisa terjadi dalam sekali tanam. Jika penanaman dan perawatan
dilakukan dengan maksimal, maka buah yang dihasilkan juga akan baik dan
tidak cacat. Setelah dipanen, blewah bisa mulai dijual ke pasar-pasar
tradisional, atau bisa juga ke luar kota untuk mendapatkan keuntungan
lebih banyak. Pembudidayaan blewah bisa dilakukan di mana saja, tanpa
mengenal jenis tanah maupun iklim daerah di tempat pembudidayaan. Yang
paling penting adalah bagaimana cara merawat blewah yang baik agar hasil
yang didapatkan juga bisa maksimal dan menguntungkan. Hal ini juga bisa
dilakukan siapa saja karena proses pembudidayaannya sangatlah mudah.
sumber: http://agraris.adakata.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar