MANFAAT BUAH BISBUL DAN CARA BUDIDAYA TANAMAN BISBUL
Bisbul
merupakan tanaman pohon yang tingginya dapat mencapai 30 meter, meskipun
seringnya hanya berkisar 15an meter. Pohon bisbul memiliki batang yang
lurus dengan pepagan berwarna kehitaman, sehingga pohon ini sering
disebut sebagai pohon arang. Diameter pangkalnya dapat mencapai 50 cm,
dengan tajuk pohon yang hampir semuanya berbentuk kerucut dan cabangnya
tumbuh mendatar. Kayunya memiliki tekstur yang halus, kuat, dan keras,
sehingga kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan. Pohon
bisbul tahan terhadap badai, tidak mudah roboh.
Daun buah bisbul
berbentuk lonjong dan rata pada tepinya. Daunnya bundar pada pangkalnya
dan hampir lancip pada ujungnya. Daun tumbuh lebat dan berseling.
Permukaan atas daun halus dan berwarna hijau mengkilat sedangkan
permukaan bawah dauh berbulu halus berwarna keperakan. Daun muda
berwarna hijau pucat sampai merah muda.
Bisbul merupakan tanaman berbunga dua. Bunga muncul di ketiak daun.
Buahnya merupakan kelompok buni, berbentuk bulat atau bulat gepeng.
Kulit buahnya berbulu, berwarna coklat kemerahan dan berubah menjadi
agak kusam ketika buah sudah masak. Daging buahnya berwarna putih dan
bertekstur kering sehingga dapat diiris-iris. Rasanya manis dan memiliki
aroma yang harum.
Pohon bisbul dapat tumbuh baik pada dataran rendah hingga ketinggian 800
mdpl. Tanaman ini dapat tumbuh pada semua jenis tanah. Setelah tumbuh,
tanaman ini hampir tidak memerlukan perawatan apapun. Pemangkasan
dilakukan pada cabang yang tumpang tindih atau pada batang yang
menyentuh tanah.
Bisbul (Diospyros blancoi A. DC) dikenal juga sebagai Velvet Apple
(Inggris) atau Buah Mentega. Ia merupakan buah yang awalnya hidup liar
di hutan-hutan Filipina, namun kini telah menyebar di berbagai negeri
tropis, termasuk Indonesia, terutama di Bogor, Jawa Barat. Bentuknya
bulat gepeng, dengan besar kira-kira 5-12 cm x 8-10 cm dan berbulu halus
seperti beledru. Buah ini termasuk dalam keluarga eboni (suku
Ebenaceae) dan berkerabat dengan buah kesemek dan kayu hitam. Tak heran
jika di negeri asalnya ia dipanggil Buah Mabolo atau Buah Berbulu.
Buah bisbul berwarna agak unik. Awalnya cokelat kemerahan lalu berubah
menjadi merah terang dan terakhir menjadi agak kusam jika sudah matang.
Sedangkan daging buahnya sendiri berwarna keputihan, kering, agak keras,
dan padat. Rasanya manis agak sepat dan berbaus keras, hampir
menyerupai bau keju dan durian. Setiap butir buah mengandung hingga 10
biji butir yang berbentuk baji dan berukuran hingga 4 x 2.5 x 1.5 cm.
Buah bisbul umumnya dimakan dalam keadaan segar jika sudah matang.
Daging buahnya juga dapat diris-iris dan dicampur dengan buah-buahan
lain untuk dijadikan rujak.
Dengan kandungan seratnya yang tinggi, maka bisbul bermanfaat untuk
meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki saluran pencernaan,
menghaluskan kulit, menjaga kesehatan mata, dan mencegah sembelit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar