KOTORAN SAPI BISA DIJADIKAN SEBAGAI PAKAN IKAN (PELET)
Para sahabat
yang saya cintai, pada postingan sebelumnya saya sudah pernah mengajak
anda untuk memelihara ikan dengan berbagai cara, baik pada budidaya
perikanan dengan lahan luas, sedang, sampai yang sekecil mugkin dan
praktis.
Nah dalam usaha Budidaya Ikan Air tawar seringkali kita dihadapkan pada
suatu persoalan yang lumayan rumit, persoalan yang sering terjadi dalam
usaha Budidaya Perikanan Bukanlah masalah teknis, Tapi Justeru
terdapat pada bagian dari Proses Produksi itu sendiri, salah satu yang
menjadi hambatan yang sering kita temui dan menjadi keluhan mereka
seringkali pada masalah pakan buatan atau yang sering disebut pelet.
Memang benar Bahwa Usaha Perikanan dalam mempercepat Proses pembesaran
pada Usaha Budidaya melalui Pembesaran ialah dengan Memberikan Makanan
secara Intensif, dan sampai saat ini Makanan jenis Ikan yang sangat
digemari Oleh para Pelaku usaha yaitu Pelet, selain makanan alami
seperti dari kolam itu sendiri yang terdiri dari jenis Plankthon, apakah
itu zoo plankton, atau phitoplankton sebagai makanan alami dari jenis
tumbuhan maupun binatang yang merupakan jasad renik, tapi itu sangat
lambat bila di bandingkan dengan makanan buatan seperti pelet.
pada postingan kali saya akan memberikan Informasi, bahwa berdasarkan
Hasil penemuhan oleh mereka, para pokdakan dan pelaku usaha itu sendiri
telah mencoba, ternyata kotoran sapi atau ternak itu juga bisa digunakan
sebagai bahan makanan seperti pelet. Pernyataan demikian ini pernah
saya dengar dari teman saya sendiri, Nugroho Ardi Cahyono,S.pi, M.eng,
dan ada juga teman lainnya juga sebagian Pokdakan ada yang mencoba
menggunakannya.
mendengar Informasi yang saya dengar akhirnya saya mencoba membuka
referensi yang bisa digunakan, kalau memang kotoran sapi itu juga bisa
dijadikan sebagai bahan makanan yang berupa Pellet.
pada saat itu memang saya belum melihat secara langsung, namun Akhirnya
ku coba untuk mencari sumber referensi yang bisa dijadikan sebagai bukti
kebenaran itu.
Dan coba lagi kucari buka bolak balik terutama di Internet, kalau
kotoran sapi itu bisa dijadikan Pelet. Alhasil ternyata ada Blog yang
bisa saya gunakan sebagai sumber referensi bahwa Kotoran sapi bisa
dijadikan Pellet, sebagian Pokdakan memang sudah ada yang mencobanya dan
mengembangkan bahkan masih terus dikaji sebagai bahan penelitian.......
sahabat tipspetani yang saya cintai...
Dengan adanya Informasi yang saya berikan ini, saya berharap ada
perubahan dan merupakan salah satu teknologie yang mungkin bisa di coba,
walaupun secara resmi memang belum ada dari pihak terkait yang
merekomendasikan, Namun demikian tidak ada salahnya jika kita mencoba
untuk mengetahui walupun mungkin belum mengetrapkannya, tapi informasi
ini perlu dikembangkan siapa tahu bermanfaat.
Dan saya sendiri tidak melarang dan memperbolehkan, bagi mereka yang
akan mencoba kotoran sapi sebagai pakan ikan, Namun demikian ada
beberapa hal yang harus diketahui terutama dalam menggunakannya harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
cara pertama, Kotoran sapi yang digunakan itu tidak sembarangan
artinya tidak asal-asalan, dengan kata lain untuk perikanan harus yang
padat dan tidak berbau, kenapa demikian karena kalau tidak padat tidak
bisa mengapung dan kalau masih bau kotoran sapi tersebut ikan itu
sendiri juga tidak akan mau.
Kemudian ada yang paling penting kalau kita hendak mendapatkan kotoran
sapi yang bagus Untuk menghasilkan kotoran seperti itu, memang harus
dilakukan perubahan sumber makanan. caranya Sapi diberi pakan dengan
jenis makanan seperti jerami yang telah dikeringkan selama satu minggu.
Selain itu, diberi minum hanya dua kali sehari, masing-masing satu ember
dengan campuran bakteri pengurai yang diambil dari rumen (perut besar
sapi).
Bakteri pengurai itu bisa diambil dari rumen sapi yang telah mati dari rumah pemotongan atau dari sapi yang masih hidup.
Untuk cara yang kedua ini, perut sapi dilubangi atau dibuatkan fistula.
Kotoran sapi itu kemudian dikeringkan dan dicampur dengan sumber nutrisi
tambahan, seperti bekatul atau kulit ari beras, tetes tebu atau air
kelapa, ikan asin, serta tepung tapioka.
Pakan ikan dari Kotoran sapi ini telah di lakukan pada usaha perikanan
seperti ikan lele dan hasil nya ikan lele tersebut lebih cepat besar
ketimbang ikan yang di beri pakan buatan pabrik. Jika menggunakan pakan
produksi pabrik, membutuhkan waktu paling tidak tiga hingga empat
bulan. Kini hanya butuh dua bulan untuk mencapai panen.
Memang, bahwa Ternyata kotoran sapi juga sangat berguna karena Selain
dapat di jadikan sebagai pakan ikan, kotoran sapi juga dapat di
gabungkan dengan biogas.
penyelamatan lingkungan akan lebih besar jika digabungkan dengan
produksi biogas. Sebelum dijadikan pakan, kotoran sapi dimanfaatkan dulu
sebagai sumber biogas.
Memang, kotoran sapi telah diketahui banyak mengandung gas metana yang
ikut menghasilkan efek rumah kaca. Menurut lembaga antariksa Amerika
Serikat (AS) NASA, gas metana ini bahkan lebih aktif ketimbang karbon
dioksida.
Jumlah gas metana di udara semakin meningkat dengan pertumbuhan industri
peternakan. Badan perlindungan lingkungan AS, EPA, menyebutkan usaha
peternakan menghasilkan 5,5 juta metrik ton metana per tahun atau
mencapai 20% dari produksi metana Negara tersebut.
Kandungan nutrisi tidak akan berubah jika kotoran sapi dimanfaatkan dulu
untuk biogas. Bahkan sebenarnya peternak bisa mendapat untung ganda
karena sekaligus mendapatkan energi yang bisa dimanfaatkan untuk kompor
ataupun penerangan serta dapat mencegah dampak buruk terhadap
lingkungan.
Jadi dari semua yang kita ketahui seperti yang disebutkan di atas
ternyata bahwa kotoran sapi yang sepertinya menjijikan juga sangat
bermanfaat baik untuk biogas, pertanian sebagai pupuk organik juga bisa
dimanfaatkan untuk perikanan.
Untuk memanfaatkan kotoran sapi sebagai bahan makanan bagi pertumbuhan
ikan bahkan sebagai pengganti pelet perlu kita ketahui langkah-langkah
dalam proses pembuatannya.
Adapun langkah- langkah dalam Proses pembuatan pakan untuk usaha
perikanan yang berasal dari kotoran sapi antara lain sebagai berikut:
- Kotoran sapi diambil dan dibersihkan dari kotoran yang menempel. Kotoran yang akan digunakan disyaratkan yang padat dan kering dengan kadar air rendah dan tidak berbau. Agar bisa menghasilkan kotoran air rendah dan sapi hanya diberi pakan jerami yang telah kering dan diberi minum air yang dicampur dengan bakteri pengurai, yang diambil dari rumen (perut besar sapi). Pemberian minum ini hanya dilakukan paling banyak dua kali sehari masing-masing satu ember.
- Kotoran tadi kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih satu minggu. Selain menghilangkan biogas-nya, juga agar bakteri yang terkandung dalam kotoran itu mati.
- Setelah proses pengeringan sempurna, tahap selanjutnya adalah mencampur kotoran dengan bahan-bahan tambahan. Yakni, ikan asin yang ditumbuk halus, bekatul atau kulit ari beras, tetes tebu atau air kelapa, dan tepung tapioka.
- Untuk komposisinya, menurut Soelaiman, disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk pakan ikan dan unggas yang kebutuhan konsentratnya tidak terlalu tinggi, komposisiya 70% kotoran sapi, 20 % bekatul, dan 10% tetes tebu atau air kelapa. Sementara untuk udang yag memerlukan konsentrat tinggi, komposisinya 60% kotoran sapi, 30% bekatul, dan 10% tetes tebu atau air kelapa. Untuk bahan lainnya hanya tinggal menyesuaikan.
- Setelah semua bahan tercampur secara merata, langkah selanjutnya ialah membentuknya menjadi butiran-butirakecil. Bisa menggunakan alat pembuat pellet, bisa juga dengan cara manual memakai tangan.
- Langkah terakhir, semprot butiran-butiran pakan itu dengan air yang telah dicampur penyedap masakan yang mengandung kaldu. Kemudian jemur di bawah panas matahari.
- Setelah agak kering, angkat dan semprot kembali dengan air penyedap masakan, lalu jemur lagi sampai kering. Pakan ikan dari kotoran sapi siap digunakan
Keterangan:
Pemberian Pakan Ikan dengan menggunakan kotoran sapi yang sudah diolah
sebagai Pengganti Pelet memang belum ada rekomendasi secara khusus untuk
dilaksakanan secara mendetail namun sebagai informasi, bahwa sudah ada
para petani ikan / ternak yang melakukan, dan bagi anda yg mungkin
ingin mencoba sekedar ingin tahu disilahkan dan tidak ada larangan,
selagi itu menguntungkan dan tidak merugikan bagi siapa saja.
Demikian sebagai informasi semoga ada manfaatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar